Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Hai, Sobat Pintar! 
Apakah kalian pernah melihat daging sapi yang dimasukkan ke dalam lemari pendingin (freezer)?
Jika pernah, bagaimana teksturnya?
Apakah kalian pernah terfikirkan bahwa daging sapi yang disimpan di dalam lemari pendingin (freezer) cenderung lebih awet jika dibandingkan dengan daging sapi yang disimpan di suhu normal?
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Sobat Pintar, sudah pernah dengar istilah laju reaksi bukan?
Lalu, apasih hubungannya antara laju reaksi dan daging sapi?
Mendengar kata laju, pasti Sobat Pintar langsung kepikiran dengan kecepatan ya?
Oke Sobat Pintar, kali ini kita akan belajar mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, pengertian laju reaksi, orde reaksi dan teori tumbukan. 
Wow, makin bingung ya?? Berang-berang lagi ngaca, yuk kita berangkat baca!!!

Pengertian Laju Reaksi

Laju reaksi adalah laju berkurangnya konsentrasi pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu. Secara sederhana, laju reaksi diartikan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi (reaktan) atau reaksi (produk) persatuan waktu.
Laju sendiri memiliki kaitan dengan waktu. Nah, apabila waktu yang dibutuhkan itu singkat, maka lajunya besar. Sebaliknya nih, kalau waktu yang dibutuhkan itu panjang, maka laju tersebut kecil. Artinya, laju berbanding terbalik dengan waktu.
Kalian tahu nggak bahwa laju reaksi juga memiliki persamaan, lho. Persamaan laju reaksi merupakan sebuah persamaan yang memperlihatkan keterkaitan atau hubungan antara laju reaksi tertentu dengan konsentrasi pereaksinya. Berikut merupakan persamaan laju reaksi :  
Keterangan :
K = tetapan laju 
[X], [Y], [Z] = konsentrasi pereaksi
a, b, c = orde reaksi

Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Fenomena laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari dapat berlangsung secara cepat, sedang, lambat bahkan sangat lambat. Laju reaksi bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, loh sobat! Faktor-faktor tersebut dapat mempercepat laju reaksi atau malah memperlambat laju reaksi. Faktor-faktor tersebut antara lain :


1. Konsentrasi


Photo by Alex kondratiev on Unsplash

Jika konsentrasi pereaksi diperbesar maka laju reaksinya juga akan menjadi semakin cepat. Hal ini terjadi sebab, zat dengan konsentrasi tinggi mengandung jumlah partikel lebih banyak dan rapat. Sehingga partikel satu dengan lainnya akan sering mengalami tumbukan yang mengakibatkan terjadinya reaksi kimia.


2. Suhu


Photo by National Cancer Institute on Unsplash

Reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat pada suhu yang tinggi, sedangkan jika suhunya rendah maka reaksi kimia akan lebih lambat. Sebab, ketika suhu meningkat maka energi kinetik partikel juga semakin besar, hal ini menyebabkan gerak partikel bertambah besar. Sehingga memungkinkan terjadinya tumbukan efektif antarpartikel. Contohnya, daging sapi akan lebih awet jika disimpan di dalam lemari es (freezer) daripada dibiarkan pada suhu ruang, dalam hal ini semakin rendah suhu maka semakin lambat laju reaksi. Sementara pada daging terdapat enzim atau mikroba yang akan menguraikan zat makanan seiring waktu, laju penguraian ini dapat diperlambat atau dihentikan dengan mendinginkan makanan.


3. Luas Permukaan


Photo by Hans Reniers on Unsplash

Jika ada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, maka tumbukannya terjadi di bagian permukaan zat. Nah, padatan yang bentuknya serbuk halus, punya luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar kalau dibandingkan dengan padatan yang berbentuk lempeng atau butiran. Maka, berlaku bahwa semakin besar luas permukaan partikelnya, maka frekuensi tumbukan bisa jadi semakin tinggi. Inilah yang menyebabkan reaksi berlangsung lebih cepat.


4. Katalis


Photo by Chromaograph on Unsplash

Katalis atau katalisator adalah zat yang ditambahkan untuk mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi tanpa mengalami perubahan hingga akhir proses. Contoh, dekomposisi amoniak dan alkohol menggunakan logam platinum serta konversi pati menjadi gula (glukosa) dengan asam atau enzim. 


Orde Reaksi

Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju reaksi. Orde reaksi tidak dapat ditentukan hanya dari persamaan reaksi, tetapi dapat juga ditentukan menggunakan beberapa cara, seperti: 

  1. Jika tahap-tahap reaksi elementer diketahui, maka orde reaksi sama dengan koefisien reaksi tahap paling lambat 
  2. Jika tidak diketahui tahap-tahap elementernya, maka orde reaksi ditentukan melalui eksperimen.

Berikut ini beberapa orde reaksi yang umum terdapat pada persamaan reaksi: 
Reaksi Orde Nol, jika laju reaksinya tidak dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi. 
Reaksi Orde Satu, apabila besar laju reaksinya berbanding lurus dengan besarnya konsentrasi pereaksi. 
Reaksi Orde Dua, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali semula, maka laju reaksinya akan meningkat sebesar (2)2 atau 4 kali semula. Dan apabila dinaikkan 3 kali semula, maka laju reaksinya menjadi (3)2 atau 9 kali semula.


Teori Tumbukan

 

Dalam proses terjadinya reaksi, ada salah satu teori yang bisa menjelaskan tentang hal tersebut, namanya teori tumbukan. Menurut teori ini, reaksi kimia yang terjadi itu bisa terjadi karena partikel-partikel yang saling bertumbukan.
Kenapa sih, bisa saling bertumbukan?
Tumbukan bisa terjadi kalau ada dua molekul atau lebih dan permukaannya saling bersentuhan di satu titik. Satu titik di sini itu merupakan anggapan bentuk molekul bulat seperti bola. Kamu harus tahu bahwa nggak semua tumbukan bakal menghasilkan reaksi kimia. Tumbukan yang menghasilkan reaksi kimia disebut dengan tumbukan efektif.
Supaya bisa terjadi tumbukan yang efektif harus ada orientasi tumbukan molekul yang tepat. Orientasi sendiri merupakan arah atau letak posisi antarmolekul yang bertumbukan.

Nah Sobat Pintar, Sudah tau kan alasan mengapa daging sapi yang disimpan di lemari pendingin cenderung lebih awet jika dibandingkan daging sapi yang di simpan di suhu normal? Agar dapat memahami materi reaksi kimia lebih dalam atau memahami materi lainnya, Sobat Pintar jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store, ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah. Simak juga artikel-artikel lainnya, yaa.

Writer: Artika Giovani    
Editor: Muhammad Fahmi Ridlo