
BlogPendidikan.net – Dalam modul ajar, perencanaan dilengkapi dengan media yang digunakan, termasuk juga instrumen asesmennya. Oleh karena modul ajar lebih lengkap daripada rencana pelaksanaan pembelajaran, maka pendidik yang menggunakan modul ajar untuk mencapai satu atau lebih tujuan pembelajaran tidak perlu lagi mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Baca Juga: Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran dan Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran Pada Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Baca Juga: Contoh Format Rapor Peserta Didik Kurikulum Merdeka Serta Mekanisme Kenaikan Kelas dan Kelulusan
- Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu, apakah merujuk pada buku teks saja sudah cukup atau perlu menggunakan modul ajar?
- Jika membutuhkan modul ajar, apakah dapat menggunakan modul ajar yang telah disediakan, memodifikasi modul ajar yang disediakan, atau perlu membuat modul ajar baru?
Apabila berdasarkan kedua pertanyaan di atas pendidik menyimpulkan bahwa modul ajar tidak dibutuhkan atau modul ajar yang disediakan dapat digunakan dengan penyesuaian-penyesuaian tertentu, maka ia tidak perlu merancang modul ajar yang baru.
Baca Juga: Panduan Penerapan Pembelajaran Kurikulum Merdeka dan Asesmen Penilaian Bagi Guru dan Satuan Pendidikan
- Identitas penulis modul
- Kompetensi awal
- Profil pelajar Pancasila
- Sarana dan prasarana
- target peserta didik
- Model pembelajaran yang digunakan
Komponen Inti Terdiri Atas:
- Tujuan pembelajaran
- Asesmen
- Pemahaman bermakna
- Pertanyaan pemantik
- Kegiatan pembelajaran
- Refleksi peserta didik dan pendidik
Lampiran Terdiri Atas:
- Lembar kerja peserta didik
- Pengayaan dan remedial
- Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
- Glosarium
- Daftar pustaka
Pendidik memiliki keleluasaan untuk memilih dan memodifikasi contoh-contoh modul ajar yang tersedia atau mengembangkan modul ajar sendiri, sesuai dengan konteks, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik.
Berikut Contoh Modul Ajar atau RPP Kurikulum Merdeka PAUD, SD/MI, SMP, dan SMA/SMK >>> LIHAT DISINI
