68 Model Pembelajaran Kooperatif Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Pembelajaran Kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. 


Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran (student oriented). 

Dengan suasana kelas yang demokratis, yang saling membelajarkan memberi kesempatan peluang lebih besar dalam memberdayakan potensi siswa secara maksimal.


Keberhasilan proses model pembelajaran ditentukan banyak faktor diantaranya guru. Guru terkait erat dengan kemampuan dalam memilih model pembelajaran yang dapat memberi keefektivitasan kepada siswa. 

Siswa merupakan sasaran dari proses pembelajaran sehingga memiliki motivasi dalam belajar, berpikir kritis, serta hasil belajar yang lebih baik.

1. Pembelajaran Langsung (Direct Learning)

Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada keterampilan dasar akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. Sintaknya adalah menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur, latihan terbimbing, refleksi latihan mandiri, dan evaluasi.

Kelebihan
1) Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informaxsi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.

2) Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.

3) Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.

4) Siswa yang tidak dapat mengerahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif.

Kelemahan

1) Sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.

2) Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif.

3) Sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal siswa.

2. Problem Solving

Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem solving adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian (menemukan pola, aturan, atau algoritma).

Kelebihan

1) Mendidik siswa untuk berpikir secara sistematis.
2) Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan. 
3) Berpikir dan bertindak kreatif.
4) Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
5) Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.

Kelemahan
1) Memerlukan cukup banyak waktu.
2) Melibatkan lebih banyak orang.
3) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah.
4) Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang.
5) Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif.

3. Problem posing

Bentuk lain dari problem posing adalah memecahkan masalah dengan melalui elaborasi, yaitu merumuskan kembali masalah menjadi bagian-bagian yang lebih simple sehingga dipahami.

Kelebihan

1) Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2) Minat yang positif terhadapat mata pelajaran.
3) Membantu siswa untuk melihat permasalahan yang ada sehingga meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah.

Kelemahan

Problem posing adalah pembelajaran yang membutuhkan waktu yang lama, dan agar pelaksanaan kegiatan dalam membuat soal dapat dilakukan dengan baik perlu ditunjang oleh buku yang dapat dijadikan pemahaman dalam kegiatan belajar terutama membuat soal.

4. Contextual Teaching and Learning (CTL)

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajikan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif nyaman dan menyenangkan.

Kelebihan

1) Memberikan pengertian yang jelas kepada siswa tentang kehidupan sehari-hari dan kegunaan pada umumnya bagi manusia.

2) Memberikan pengertian yang jelas kepada siswa  bahwa matematika adalah suatu bidang kajian yang dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa.

3) Memberikan pengertian yang jelas kepada siswa cara penyelesaian satu soal atau masalah tidak harus tunggal atau tidak harus sama antara satu orang dengan orang lainnya.

Kelemahan

1) Membutuhkan waktu yang cukup banyak terutama bagi siswa yang lemah dalam pelajaran matematika.

2) Siswa yang pandai atau telah selesai mengerjakan akan merasa bosan karena menunggu temannya yang belum selesai.

3) Membutuhkan alat peraga atau media pembelajaran yang sesuai dengan materi atau situasi pembelajaran yang dapat digunakan untuk membangun pemahaman siswa.

5. Realistic Mathematics Education (RME)

Realistic Mathematics Education (RME) dikembangkan oleh Freud di belanda dengan pola guided reinvention dalam mengkontruksi konsep aturan melalui process of mathematization, yaitu matematika horizontal (tools, fakta, konsep, prinsip, algoritma, aturan untuk digunakan dalam menyelesaikan persoalan, proses dunia empirik) dan vertikal (reoorganisasi matematik melalui proses dalam dunia rasio, pengembangan matematika).

Kelebihan

1) Memberikan pengertian yang jelas kepada siswa tentang kehidupan sehari-hari dan kegunaan pada umumnya bagi manusia.

2) Memberikan pengertian yang jelas kepada siswa bahwa matematika adalah suatu bidang kajian yang dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa.

3) Memberikan pengertian yang jelas kepada siswa cara penyelesaian satu soal atau masalah tidak harus tunggal atau tidak harus sama antara satu orang dengan orang lainnya.

Kelemahan

1) Membutuhkan waktu yang cukup banyak terutama bagi siswa yang lemah dalam pelajaran matematika.

2) Siswa yang pandai atau telah selesai mengerjakan akan merasa bosan karena menunggu temannya yang belum selesai.

3) Membutuhkan alat peraga atau media pembelajaran yang sesuai dengan materi atau situasi pembelajaran yang dapat digunakan untuk membangun pemahaman siswa.

6. Problem Terbuka (OE, Open Ended)

Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi.

Kelebihan

1) Peserta didik berpatisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih sering mengekspresikan ide.

2) Peserta didik kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan keterampilan matematik secara komprehensif.

3) Peserta didik memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan.

Kelemahan

1) Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami peserta didik sangat sulit sehingga banyak peserta didik yang mengalami kesulitan bagaimana merespon permasalahan yang diberikan.

2) Peserta didik dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka.

7. Probing-Prompting

Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan setiap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari.

Kelebihan

Probing Prompting adalah guru dapat memberikan dorongan pada siswa agar mau menyampaikan apa yang dia pikirkan, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan menyampaikan pendapat pada orang lain.

Kelemahan

Dapat diminimalkan dengan pembawaan guru dalam melaksanakan pembelajaran, agar siswa tidak terlalu tegang, guru dapat mengantisipasi dengan memberikan candaan atau lelucon yang dapat mencairkan suasana 

8. Pembelajaran Bersiklus (Cycle Learning)

Bahwa pembelajaran efektif secara bersiklus, mulai dari eksplorasi (deskripsi), kemudian eksplanasi (empiric), dan diakhiri dengan aplikasi (aduktif).

Kelebihan
1) Membantu motivasi belajar karena siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.

2) Membantu mengembangkan sikap ilmiah siswa

3) Pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Kelemahan

1) Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi.

2) Efektivitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran.

3) Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun materi dan langkah-langkah pembelajaran.

9. Certainly of Response Index (CRI)

CRI digunakan untuk mengobservasi proses pembelajaran yang berkenaan dengan tingkat keyakinan siswa tentang kemampuan yang dimilkinya untuk memilih dan menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya.

A. Kelebihan

1) Mudah diterapkan dikelas rendah karena siswa tinggal memilih jawaban yang telah disediakan.

2) Dengan adanya penerapan baru guru akan lebih mudah menerapkan konsep tersebut.

B. Kelemahan

1) Tidak sesuai diterapkan dikelas tinggi karena tidak dapat mengembangkan pengetahuan.

2) Model ini hanya digunakan untuk pembelajaran yang memerlukan satu kepastian.

10. Double Loop Problem Solving (DLPS)

DLPS adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah dengan penekanan pada pencarian kausal (penyebab) utama dari timbulnya masalah.

A. Kelebihan

1) Dapat membawa wawasan tentang efektivitas penggunaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2) Dapat lebih menciptakan suasana kelas yang menghargai (menghormati) nilai-nilai ilmiah dan motivasi.

B. Kelemahan

1) Kesulitan mencari masalah yang tepat/sesuai dengan saraf perkembangan dan kemampuan siswa.

2) Memerlukan waktu dan perencanaan yang matang.

11. Diskursus Multy Reprecentacy (DMR)

DMR adalah pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan, pengurangan, dan pemanfaatan berbagai presentasi dengan seting kelas dan kerja kelompok.

Kelebihan

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran tersebut.

Kelemahan

Harus dilakukan bertahap-tahap dan butuh lebih banyak belajar dan waktu yang sesuai dengan model pembelajaran DMR ini.

12. Cooperative, Integrated, Reading, and Composition (CIRC)

CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara kooperatif kelompok.

Kelebihan

1) Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat memberikan tanggapannya secara bebas.

2) Siswa dilatih untuk dapat bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain.

3) Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok.

Kelemahan

1) Pada saat dilakukan presentasi terjadi kecenderungan hanya siswa pintar yang secara aktif tampil menyampaikan dan gagasan.

2) Siswa yang pasif akan merasa bosan sebagai tanggung jawab bersama.

13. Inside Outside Circle (IOC)

IOC adalah model pembelajaran dengan sistem lingkaran kecil dan lingkaran besar (Spencer Kagan, 1993) di mana siswa saling membagi informasi pada saat bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.

Kelebihan

1) Siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

2) Dapat diterapkan untuk setiap tingkatan kelas dan sangat digemari oleh anak-anak.

Kelemahan

1) Seringkali tidak bisa dilaksanakan karena kondisi penataan ruang kelas yang tidak menunjang.

2) Tidak ada cukup ruang di dalam kelas untuk membentuk lingkaran dan tidak selalu memungkinkan untuk membawa siswa keluar dari ruang kelas dan belajar di alam kelas.

14. Tari Bambu

Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa utuk berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangannya yang berbeda secara teratur.

Kelebihan

1) Siswa dapat bertukar pengalaman dengan sesamanya dalam proses pembelajaran.

2) Meningkatkan kerja sama diantara siswa.

3) Meningkatkan toleransi antara sesame siswa.

Kelemahan

1) Memerlukan periode waktu yang cukup panjang.

2) Siswa lebih banyak bermainnya dari pada belajar.

15. Artikulasi

Artikulasi adalah model pembelajaran dengan sintaks: penyampaian kompetensi, sajian materi, bentuk kelompok berpasangan sebangku, salah satu siswa menyampaikan materi yang baru diterima kepada pasangannya kemudian bergantian, presentasi di depan hasil diskusinya, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan.

Kelebihan

1) Semua siswa terlibat (mendapat peran).

2) Melatih kesiapan siswa.

3) Lebih mudah dan cepat membentuknya.

Kelemahan

1) Waktu yang dibutuhkan banyak.

2) Lebih sedikit ide yang muncul.

3) Materi yang didapat sedikit.

16. Debate

Debat adalah model pembelajaran dengan sintaks: siswa dibagi menjadi 2 kelompok kemudian duduk berhadapan, siswa membaca materi bahan ajar untuk dicermati oleh masing-masing kelompok.

Kelebihan

1) Memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.

2) Melatih siswa untuk mengemukakan pendapat.

Kelemahan

1) Ketika penyampaian pendapat saling berebut.
2) Siswa yang pandai berargumen akan selalu aktif, tapi  siswa yang kurang pandai berargumen hanya diam dan pasif.

17. Role Playing

Model pembelajaran ini adalah guru menyiapkan skenario pembelajaran, menunjuk berapa siswa untuk mempelajari skenario tersebut, pembentukan kelompok siswa, penyampaian kompetensi, menunjuk siswa untuk melakukan skenario yang telah dipelajarinya.

Kelebihan

1) Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
2) Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias.

Kelemahan

1) Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. 
2) Memerlukan waktu yang relatif panjang/banyak.

18. Talking Stick

Model pembelajaran ini merupakan sebuah model yang mana pengaplikasiannya menggunakan tongkat dalam kegiatannya, kemudian guru mangambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat menjawab pertanyaan dari guru. Demikian seterusnya sampai semua siswa mendapat giliran.

Kelebihan

Menguji kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran, membuat siswa membaca dan memahami pelajaran dengan cepat dan membuat siswa belajar lebih giat,  sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa.

Kelemahan

Membuat siswa yang tidak siap, gugup ketika mendapat bagian tongkat dan menjawab pertanyaan dari guru.

19. Reciprocal Learning

Weinstein dan Meyer (1998) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran harus memperhatikan empat hal, yaitu bagaimana siswa belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri.

Kelebihan

1) Strategi ini siswa bisa memperoleh pengetahuan baru dan melatih keterampilan penting melalui berbagai pribadi, kesadaran individu dan sosial, pembelajaran kelompok berfokus, dan wawasan sebelumnya siswa dan pengetahuan.
2) Lebih menekankan pada kepercayaan pada seorang rekan.
3) Mengajak siswa untuk belajar aktif tanpa adanya faktor dorongan pendorong dari guru dan guru disini hanya menjadi pendamping.

Kelemahan

1) Terlalu berpusat pada siswa.
2) Komunikasi kurang terjalin.

20. SAVI

Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Istilah SAVI sendiri adalah kependekan  dari: Somatic bermakna gerakan tubuh (hand-on, aktivitas fisik) di mana belajar dengan mengalami dan melakukan Auditory yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, berpresentasi, argumentasi, mengemukakan pendapat , dan menanggapi.

Kelebihan

1) Membangkitkan kecerdasan terpadu siswa secara penuh.
2) Melalui penggabungan gerak fisik dengan aktivitas intelektual.
3) Siswa tidak mudah lupa karena siswa membangun sendiri pengetahuan.
4) Suasana dalam proses pembelajaran menyenangkan karena siswa merasa diperhatikan sehingga siswa tidak cepat bosan untuk belajar.

Kekurangan

1) Menuntut adanya guru yang sempurna sehingga dapat memadukan komponen dalam SAVI secara utuh.
2) Membutuhkan kelengkapan sarana dalam prasarana pembelajaran yang menyeluruh dan disesuaikan kebutuhannya.
3) Membutuhkan waktu yang lama terutama bila siswa yang lemah.

21. Team Games Tournament (TGT)

Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama  dalam bentuk kerja individual dan diskusi.

Kelebihan

1) Lebih meningkatkan pencuharan waktu untuk tugas.
2) Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa.
3) Hasil belajar lebih baik.

Kekurangan

1) Bagi guru, sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis.
2) Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah diterapkan.
3) Bagi siswa, masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya.
4) Tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuan kepada siswa lainnya.

22. Vasualization, Auditory, Kinestetic (VAK)

Model pembelajaran ini menganggap bahwa pembelajaran akan efektif dengan memperhatikan ketiga hal tersebut di atas, dengan perkataan lain manfaatkanlah potensi siswa yang telah dimilikinya dengan melatih, mengembangkannya.

Kelebihan

1) Pembelajaran akan lebih efektif, karena  mengkombinasikan ketiga gaya belajar.
2) Mampu melatih dan mengembangkan potensi siswa yang telah dimiliki oleh pribadi masing-masing.
3) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa.

Kelemahan

Tidak banyak orang yang mampu mengkombinasikan gaya belajar tersebut. Sehingga orang yang hanya mampu menggunakan suatu gaya belajar, hanya akan mampu menangkap materi jika menggunakan metode yang lebih memfokuskan kepada salah satu gaya belajar yang didominasi.

23. Auditory, Intellectualy, Repetition (AIR)

Model pembelajaran ini mirip dengan SAVI dan VAK, bedanya hanyalah pada Repetisi yaitu pengulangan yang bermakna pendalaman, perluasan, pemantapan dengan cara siswa dilatih melalui pemberian tugas atau quis.

Kelebihan

1) Peserta didik akan lebih berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan idenya.
2) Peserta didik memiliki kesempatan lebih banya dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan komprehensif.
3) Peserta didik pengalaman lebih banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan.

Kekurangan

1) Membuat dan menyiapkan masalah yang bermakna bagi peserta didik bukanlah persoalan yang mudah.
2) Peserta didik dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka.

24. Two Stay- Two Stray (TS-TS)

Pembelajaran model ini adalah dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Sintaknya adalah kerja kelompok, dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya tetap di kelompokan untuk menerima dua orang dari kelompok lain.

Kelebihan

1) Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna.
2) Lebih berorientasi pada keaktifan.
3) Membantu meningkatkan menat dan prestasi belajar

Kelemahan

1) Membutuhkan waktu yang lama.
2) Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok.
3) Membutuhkan banyak persiapan (materi, dan dana tenaga).

25. Conneeting, Organizing, Reflecing, Extending (CORE)

Sintaknya adalah:
(C) Koneksi informasi lama-baru dan antar konsep.
(O) Organiasi ide untuk memahami materi.
(R) Memikirkan kembali, mendalami, dan menggali.
(E) Mengembangkan, memperluas, menggunakan, dan menemukan.

Kelebihan
1) Siswa aktif dalam belajar.
2) Memberikan siwa pembelajaran yang bermakna.
3) Melatih daya ingat siswa tentang suatu konsep atau informasi.

Kelemahan

1) Membutuhksan persiapan matang dari guru untuk menggunakan model ini.
2) Memerlukan banyak waktu.
3) Tidak semua materi pelajaran dapat menggunakan mode core.

26. Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R)

Pembelajaran ini adalah strategi membaca yang dapat mengembangkan meta kognitif siswa, yaitu dengan menugaskan siswa untuk membaca bahan belajar secara seksama dan cermat.

Kelebihan

1) Siswa diarahkan untuk terbiasa berpikir terhadap bahan bacaan sehingga siswa menjadi lebih aktif dan terlatih untuk bisa membuat pertanyaan.
2) Siswa dapat bekerjasama dalam kelompoknya untuk saling bertukar pendapat dalam memahami konsep materi yang disajikan dalam uraian teks

Kelemahan

1) Siswa sulit dikondisikan (ramai) saat berdiskusi dengan teman sebangkunya dalam mempelajari teks materi pelajaran
2) Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah siswa yang terlalu besar karena bimbingan guru tidak  maksimal terutama dalam merumuskan pertanyaan

27. Survey Question, Read, Reflect, Recitet, Review (SQ4R)

SQ4R adalah pengembangan dari SQ3R dengan menambahkan unsur reflect, yaitu aktivitas memberikan contoh dari bahan bacaan dan membayangkan context actual yang releven.

Kelebihan

1) Dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa.
2) Dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa.
3) Dapat memudahkan siswa untuk menghafal materi yang diajarkan guru.

Kelemahan

1) Apabila siswa tidak aktif di dalam proses belajar maka siswa tidak akan mendapatkan hasil yang baik dalam proses belajar.

2) Siswa yang tidak mengikuti dengan baik cara pembelajaran dengan model ini maka siswa kesulitan dalam menerima pelajaran.

28. Meaningful Intrucational Design (MID)

Model ini adalah pembelajaran yang mengutamakan kebermaknaan belajar dan efektivitas dengan cara membuat kerangka kerja aktivitas secara konseptual kognitif konstruktivis.

Kelebihan

1) Dapat mendorong aktifitas belajar siswa menjadi aktif.
2) Dapat pula meningkatkan kemampuan siswa.
3) Siswa juga lebih mudah mengingat materi yang  disampaikan karena adanya kebermaknaan dalam proses belajar mengajar.

Kelemahan

1) Model pembelajaran ini belum diketahui banyak pengajar jadi masih jarang digunakan.

2) Menuntut kemampuan guru untuk lebih kreatif supaya bisa memuat suasana dalam proses belajar mengajar menjadi bermakna.

29. KUASAI

Pembelajaran akan efektif dengan melibatkan enam tahap berikut ini.
1. Kerangka pikir untuk sukses.
2. Uraikan fakta sesuai dengan gaya belajar.
3. Ambil pemaknaan (mengetahui, memahami, menggunakan, memaknai).
4. Sertakan ingatan dan hafalkan kata kunci serta koneksinya.
5. Ajukan pengujian pemahaman dan
6. Introspeksi melalui refleksi diri tentang gaya belajar

Kelebihan

1) Membantu siswa memotivasi diri untuk sukses dan percaya pada kemampuan sendiri.
2) Meningkatkan daya ingat siswa dengan terbiasa memahami kata kunci dan merefleksikannya.
3) Proses belajar mengajar menjadi aktif dan menyenangkan.

Kelemahan

Proses belajar mengajar mengalami kesulitan apabila siswa belum bisa memahami materi yang telah diajarkan.

30. Team Assisted Individualy (TAI)

Terjemahan bebas dari istilah di atas adalah bantuan individual dalam kelompok (Bidak) dengan karakteristik bahwa (Driver, 1980) tanggung jawab belajar adalah pada siswa. Oleh karena itu siswa harus membangun pengetahuan tidak menerima bentuk jadi dari guru.

Kelebihan

1) Meningkatkan hasil belajar.
2) Meningkatkan motivasi belajar.
3) Mengurangi perilaku yang mengganggu dan konflik antar pribadi.

Kelemahan

1) Tidak semua mata pelajaran cocok diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individulization (TAI).
2) Apabila model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang baru diketahui, kemungkinan sejumlah peserta didik bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri.

31. Student Team Achievementt Division (STAD)

STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dengan sintaks; pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan bahan belajar LKS modul secara kolaboratif, sajian presentasi kelompok sehingga terjadi  diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan berikan reward/ penghargaan.

Kelebihan

1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara dan berbuat, sehingga kemampuan akademiknya meningkat
2) Membiasakan siswa menghargai pendapat orang lain
3) Melatih siswa mengembangkan keterampilan sosial (social skill)

Kelemahan

1) Dalam pelaksanaan di kelas, membutuhkan waktu yang relative lebih lama sehingga sulit mencapai target kurikulum
2) Dalam mempersiapkannya guru membutuhkan waktu yang lama
3) Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama

32. Number Head Together (NHT)

NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar (untuk tiap kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa, tiap siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang sama).

Kelebihan

1) Terjadinya interaksi antara siswa melalui diskusi/ siswa secara bersama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
2) Siswa pandai maupun siswa lemah sama-sama memperoleh manfaat melalui aktifitas belajar

Kekurangan

1) Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah
2) Proses diskusi sekedar menyali pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai.

33. Jigsaw

Model pembelajaran ini termaksud pembelajaran koperatif dengan sintaks seperti berikut ini. Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok.

Kelebihan

1) Siswa lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat karena siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan menjelaskan materi pada masing-masing kelompok
2) Siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam kelompok
3) Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif

Kelemahan

1) Siswa yang tidak memiliki rasa percaya diri dalam berdiskusi maka akan sulit dalam menyampaikan  materi pada teman.
2) Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalanya diskusi.
3) Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan.

34. Think Pair Share (TPS)

Model pembelajara ini tergolong tipe koperatif dengan sintaks, guru menyajikan materi klasikal, berikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku (think pairs), presentasi kelompok (share), kuis individual, buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.

Kelebihan

1) Meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
2) Memberi kesempatan lebih untuk kontribusi masingmasing anggota kelompok.
3) Cocok digunakan untuk tugas yang sederhana.

Kelemahan

1) Lebih banyak kelompok yang akan lapor dan perlu dimonitor.
2) Lebih sedikit ide yang muncul.

35. Group Investigation (GI)

Model koperatif tipe GI dengan sintaks : pengarahan buat kelompok heterogen dengan orientasi tugas, rencanakan pelaksanaan investigasi, tiap kelompok menginvestigasi proyek tertentu.

Kelebihan

1) Peningkatan belajar terjadi tidak tergantung pada  usia siswa, mata pelajaran, dan aktivitas belajar.
2) Pada saat berdiskusi fungsi ingatan dari siswa menjadi lebih aktif, lebih bersemangat dan berani mengemukakan pendapat.
3) Dapat menimbulkan motivasi siswa karena adanya tuntutan untuk menyelesaikan tugas.

Kelemahan

1) Adanya pertentangan antar kelompok yang memiliki nilai tinggi dengan kelompok yang memiliki nilai rendah.
2) Guru membutuhkan persiapan yang matang dan pengalaman yang lama untuk dapat menerapkan belajar dengan baik.

36. Means-Ends Analysis (MEA)

Model pembelajaran ini adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah dengan sintaks: sajikan materi dengan pendekatan pemecahan masalah berbasis heuristic, elaborasi menjadi sub-sub masalah yang lebih sederhana, identifikasi perbedaan, susun sub-sub masalah sehingga terjadi koneksivitas, pilih strategi solusi.

Kelebihan

1) Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab pertanyaan melalui diskusi kelompok.
2) Siswa dapat terbiasa untuk memecahkan/menyelesaikan soal-soal pemecahan masalahmatematik.

Kelemahan

1) Membuat soal pemecahan masalah yang bermakna bagi siswa bukan merupakan hal yang mudah.
2) Sebagian siswa bisa merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.

37. Cretive Problem Solving (CPS)

Ini juga merupakan variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah melalui teknik sistematik dalam mengorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Kelebihan

1) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memahami konsep-konsep dengan cara menyelesaikan suatu permasalahan.
2) Membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran.
3) Membuat peserta didik dapat menerapkan pengetahuan yang sudah dimilikinya ke dalam situasi baru.

Kelemahan

1) Ketidaksiapan peserta didik untuk menghadapi masalah baru yang dijumpai di lapangan.
2) Membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mempersiapkan peserta didik melakukan tahaptahap di atas.

38. Think Talk Write (TTW)

Pembelajaran ini di mulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan alternative solusi), hasil  bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian buat laporan hasil presentasi.

Kelebihan

1) Dapat membantu siswa merefleksikan, menyusun, serta menguji.
2) Dapat menjadi memicu siswa untuk bekerja secara aktif.
3) Dapat meningkatkan informasi, kelompok (membaca, mencatat, menandai), presentasi, dan diskusi

Kelemahan

1) Membantu siswa merefleksikan, menyusun, serta menguji (negosiasi, sharing) ide-ide, ketercapaiannya dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung.

2) Jika ada masalah tidak ada penengah.

39. Make A Match

Guru menyiapkan kartu yang berisi persoalan permasalahan dan kartu yang berisi jawabannya, setiap siswa mencari dan mendapatkan sebuah kartu soal dan berusaha menjawabnya, setiap siswa mencari kartu jawaban yang cocok dengan persoalannya siswa yang benar mendapatkan nilai- reward, kartu dikumpul lagi dan dikocok, untuk babak berikutnya pembelajaran seperti babak pertama, penyimpulan evaluasi dan refleksi.

Kelebihan

1) Siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
2) Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata  pelajaran dalam dan bisa digunakan untuk semua usia.
3) Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran.
4) Kerja sama siswa akan terwujud dengan dinamis
5) Munculnya dinamika gotong royong seluruh siswa yang merata.

Kelemahan

1) Memerlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.
2) Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa telalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.

40. Scramble

Sintaknya adalah buatlah kartu soal sesuai materi bahan ajar, buat kartu jawaban dengan diacak nomornya, sajikan materi, membagikan kartu soal pada kelompok dan kartu jawaban, siswa berkelompok mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok.

Kelebihan

1) Menstimulasi siswa untuk lebih aktif.
2) Meningkatkan kreatifitas siswa.
3) Meningkatkan jiwa kompetitif.

Kelemahan

1) Perencanaan dan implementasi sulit.
2) Butuh waktu lama.
3) Kelas menjadi gaduh.

41. Pair Checks

Siswa berkelompok berpasangan sebangku, salah seorang menyajikan persoalan dan temannya mengerjakan, pengecekan kebenaran jawaban, bertukar peran, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.

Kelebihan

1) Meningkatkan kerja sama antara siswa.
2) Peer tutoring
3) Meningkatkan pemahaman atas konsep dan atau proses pembelajaran.
4) Melatih siswa berkomunikasi dengan baik dengan teman sebangku.

Kelemahan

1) Membutuhkan waktu memadai.
2) Kesiapan siswa untuk menjadi pelatih dan patner yang jujur dan memahami soal dengan baik.

42. Explicit Instruction

Pembelajaran ini cocok untuk menyampaikan materi yang sifatnya algoritma-prosedural, langkah demi langkah bertahap. Sintaknya adalah sajian informasi kompetensi, mendemontrasikan pengetahuan dan keterampilan prosedural, membimbing pelatihan penerapan, mengecek pemahaman dan balikan, penyimpulan evaluasi, dan refleksi.

Kelebihan

1) Guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang terima oleh siswa sehingga dapat  mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
2) Dapat diterapkan secara efektif dalam kels besar maupun kecil.
3) Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting.

43. Course Review Horayss

Langkah-langkahnya informasi kompetensi, sajian materi, tanya jawab untuk pemantapan, siswa atau kelompok menuliskan nomor sembarangan dan dimasukkan kedalam kotak, guru membacakan soal yang nomornya dipilih acak, siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru berhak menjawab jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore atau yang lainnya, pemberian reward, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.

Kelebihan

a) Pembelajaran lebih menarik.
b) Mendorong siswa untuk dapat terjun kedalam situasi pembelajaran.
c) Pembelajaran tidak menonton karena dikelilingi hiburan atau game.
d) Siswa lebih semangat belajar karena suasana belajar lebih menyenangkan.
e) Adanya komunikasi dua arah.

Kelemahan

1) Siswa aktif dan tidak aktif nilai disamakan.
2) Adanya peluang untuk berlaku curang.
3) Guru akan memperhatikan kelompok yang menjawab sehingga peluang adanya kecurangan yang sangat besar.

44. Demonstration

Pembelajaran ini khusus untuk materi yang memerlukan peragaan media atau eksperimen. Langkahnya adalah informasi kompetensi, sajian gambaran umum materi bahan ajar, membagi tugas pembahasan materi untuk tiap kelompok, menunjuk siswa atau kelompok untuk mendemonstrasikan bagiannya, dikusi kelas, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.

Kelebihan

a) Terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, karena siswa disuruh langsung memerhatikan pelajaran yang dijelaskan.
b) Proses pembelajaran akan akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

Kelemahan

1) Memerlukan persiapan yang lebih matang sebab tanpa persiapan yang memadi demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.
2) Demontsrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadai.
3) Kesulitan dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.

45. Snowball Throwing

Sintaknya adalah informasi materi secara umum membentuk kelompok, pemanggilan ketua dan diberi tugas membahas materi tertentu di kelompok, bekerja kelompok, tiap kelompok menuliskan pertanyaan dan diberikan kepada kelompok lain, kelompok lain menjawab secara bergantian, penyimpulan, refleksi dan evaluasi.

46. Student Facilitator and Explaining

Langkah-langkahnya adalah informasi kompotensi, sajian materi, siswa mengembangkan lagi ke siswa lainnya, kesimpulan dan evaluasi, refleksi.

Kelebihan

Siswa diajak untuk dapat menerangkan kepada siswa lain, dapat mengeluarkan ide-ide yang ada dipikirannya sehingga lebih dapat memahami materi tersebut.

Kelemahan

1) Adanya pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja yang tampil.
2) Banyak siswa yang tidak aktif.

47. Quantum Teaching

Memandang pelaksanaan pembelajaran seperti permainan musik orkesta-simfoni. Guru harus menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling menghargai. Prinsip quantum adalah semua berbicara bermakna, semua mempunyai tujuan, konsep harus dialami, tiap usaha siswa diberi reward. Strategi quantum adalah tumbuhan minat dengan AMBAK (Apa Manfaat Bagiku), alami dengan dunia realitas siswa, namai-buat generalisasi sampai konsep, demonstrasikan melalui presentasi komunikasi, ulangi dengan tanya jawab latihan rangkuman,  dan rayakan dengan reward dengan senyum tawa ramah sejuk nilai dan harapan.

Kelebihan

1) Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
2) Karena Quantum Teaching lebih melibatkan siswa, maka saat proses pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti.
3) Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.
4) Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
5) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan dapat mencoba melakukannya sendiri.
6) Karena model pembelajaran quantum teaching membutuhkan kreatifitas dari seorang guru untuk merangsang keinginan bawaan siswa untuk belajar, maka secara tidak langsung guru terbiasa untuk berpikir kreatif setiap harinya.
7) Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti oleh siswa.

Kelemahan

1) Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang  cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
2) Fasilitas seperti peralatan tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
3) Karena dalam model ini ada perayaan untuk menghormati usaha seseorang siswa baik berupa tepuk tangan, jentikan jari, nyanyian dan lain-lain maka dapat mengganggu kelas lain.
4) Banyak memakan waktu dalam hal persiapan.
5) Model ini memerlukan keterampilan guru secara khusus karena tampa ditunjang hal itu, proses pembelajaran tidak akan efektif.
6) Agar belajar dengan model pembelajaran ini mendapatkan hal-hal yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran. Namun kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu di abaikan sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai sebagai mana mestinya.

48. Model Superitem

Pembelajaran ini dengan cara memberikan tugas kepada siswa secara bertingkat bertahap dari simple ke kompleks, berupa pemecahan masalah. Sintaknya adalah ilustrasi konsep konkret dan gunakan analogi, berikan latihan soal bertingkat, berikan soal tes bentuk super item, yaitu mulai dari mengolah informasi koneksi informasi, integrasi, dan hipotesis.

Kelebihan

1) Dapat memupuk rasa percaya diri sendiri.
2) Dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari, mengolah menginformasikan dan  mengkomunikasikan sendiri.
3) Dapat mendorong belajar sehingga tidak cepat bosan.
4) Dapat membina tanggungjawab dan disiplin siswa.
5) Dapat mengembangkan kreativitas siswa.
6) Dapat mengembangkan pola berpikir dan keterampilan anak.
7) Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan halhal yang kontruktif.
8) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode ini, anak harus pertanggung jawabkan segala sesuatu tugas yang telah dikerjakan.
9) Memberi kebiasaan anak untuk belajar.
10) Memberi tugas anak yang praktis.

Kelemahan

1) Tugas tersebut sulit dikontrol buruk kemungkinan tugas itu dikerjakan oleh orang lain yang lebih ahli dari siswa.
2) Sulit untuk memenuhi pemberian tugas.
3) Pemberian tugas terlalu sering dan banyak, akan dapat menimbulkan keluhan siswa.
4) Dapat menurunkan minat belajar siswa kalau tugas terlalu sulit.
5) Khusus acara kelompok juga sulit untuk dinilai siapa yang aktif.
6) Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak dalam kemampuan dan minat belajar.

49. Model Hybrid

Model hybrid adalah gabungan dari beberapa metode yang berkenaan dengan cara siswa mengadopsi konsep. Sintaknya adalah pembelajaran ekspositori, koperatif inkuisi solusi workshop, virtual workshop menggunakan computer internet.

Kelebihan

1) Dapat menyatukan dua atau lebih potologi jaringan yang berbeda.
2) Fleksibel dan efesien; dapat diterapkan pada lingkungan jaringan yang berbeda, tanpa perlu merombak topologi jaringan yang telah terbentuk sebelumnya.
3) Memungkinkan menyesuaikan cara pengaturan jaringan untuk mencapai tujuan tertentu.
4) Aliran data dapat bekerja dengan sempurna meskipun berjalan dalam sejumlah lalu lintas jaringan yang berbeda akibat mengkombinasikan berbagai konfigurasi topologi jaringan yang berbeda.
5) Jangan mudah untuk menambah node atau koneksi peripheral baru, meskipun topologi jaringan berbeda.

Kelemahan

1) Pengelolaan jaringan cenderung sulit, karena penggabungan beberapa topologi menyebabkan struktur jaringan menjadi rumit dan sukar dipahami.
2) Biaya untuk membangun topologi ini cukup mahal, sebab menggunakan banyak hub dan kabel untuk menghubugkan jaringan.
3) Biaya perawatan jaringan cukup mahal, harus terus  bekerja meskipun salah satu mode dalam jaringan tidak bekerja, sebab harus mengelola beberapa jenis jaringan sekaligus.

50. Treffinger

Pembelajaran kreatif dengan basis kematangan dan pengatahuan siap. Sintaknya keterbukaan urutan ide pengetahuan, penggunaan ide kreatif konflik internal skill, proses rasa pikir kreatif dalam pemecahan masalah secara mandiri melalui pemanasan minat kelompok kerjasama, kebebasan terbuka, dan reward.

Kelebihan

1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami konsep-konsep dengan cara menyelesaikan suatu permasalahan.
2) Membuat siswa aktif dalam pembelajaran.
3) Mengembangkan kemampuan berpikir siswa, karena disajikan masalah pada awal pembelajaran dan memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mencari arah penyelesaiannya sendiri.
4) Mengembangkan kemampuan siswa untuk mendefinisikan masalah, mengumpul data, menganalisis data, membangun hipotesis dan percobaan untuk memecahkan suatu permasalahan.
5) Membuat siswa dapat menerapkan pengetahuan yang sudah dimilikinya ke dalam situasi baru.

Kelemahan

1) Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama.
2) Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan  cara ini. Dilapangan, beberapa siswa masih terbiasa dan mudah mengerti dengan model ceramah.
3) Tidak semua topik cocok di sampaikan dengan model ini.
4) Kalau di dalam kelompok itu kemampuan anggota heterogen, maka siswa yang pandai akan mendominasi dalam diskusi sedangkan siswa yang kurang pandai menjadi pasif sebagai pendengar saja.

51. Picture and Picture

Sajian informasi kompotensi, sajian materi, perlihatkan gambar kegiatan berkaitan dengan materi, siswa (wakil) mengurutkan gambar sehingga sistematis, guru mengkonfirmasi urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep sesuai materi bahan ajar, penyimpulan, evaluasi dan refleksi.

Kelebihan

1) Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu.
2) Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.
3) Dengan menganalisa gambar, dapat mengembangkan daya nalar siswa untuk berfikir logis.
4) Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa sebab guru menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar.

Kekurangan

Model pembelajaran picture and picture menurut Istarani 

1) Sulit menemukan gambar yang bagus dan berkualitas sesuai kompetensi dari materi yang akan diajarkan.
2) Memerlukan waktu yang lama dalam pembelajarannya.
3) Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat, biaya yang cukup memadai.

52. Cooperative Script

Buat kelompok berpasangan sebangku, bagikan wacana materi bahan ajar, siswa mempelajari wacana dan membuat rangkuman, sajian hasil diskusi oleh salah seorang dan yang lain menanggapi, bertukar peran, penyimpulan, evaluasi dan refleksi.

Kelebihan

1) Melatih pendengaran, ketelitian/ kecermatan.
2) Setiap siswa mendapat peran.

Kekurangan

1) Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
2) Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).

53. Improve

Improve singkatan dari Introducing new concept, Metakognitive questioning, Practicing, Reviewing and reducing difficulty, Obtaining mastery, Verivication, Endrichment. Sintaknya adalah sajian pertanyaan untuk mengantarkan konsep, siswa  latihan dan bertanya, balikan-perbaikan-pengayaan-interaksi.

Kelebihan

1) Model Pembelajaran Improve dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa karena dalam pembelajaran ini masing-masing langkahnya menekankan pada pembentukan konsep siswa.
2) Informasi baru yang telah dikaitkan dengan konsep-konsep relevan sebelumnya dapat meningkatkan konsep yang telah dikuasai sebelumnya sehingga memudahkan proses belajar mengajar berikutnya untuk materi pelajaran yang mirip.

Kelemahan

1) Dengan leluasanya pembelajaran maka apabila keleluasaan itu tidak optimal maka tujuan dari apa yang dipelajari tidak akan tercapai.
2) Mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan waktu yang panjang.

54. Generatif

Basis generatif adalah konstruktivisme dengan sintaks orintasi motivasi, pengungkapan ide konsep awal, tantangan dan restrukturisasi sajian konsep, aplikasi, rangkuman, evaluasi dan refleksi.

Kelebihan

Menurut Sutarman (Imam, 2010) kelebihan pembelajaran generative antara lain:
1) Pembelajaran generatif memberikan peluang kepada siswa untuk belajar secara kooperatif.
2) Merangsang rasa ingin tahu siswa.

Kelemahan

Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran generative menurut Imam (2010) memerlukan waktu yang relative lama.Wena (Imam, 2010) mengemukakan bahwa dalam model pembelajaran generatif dihawatirkan terjadi salah konsep bagi siswa oleh karena itu guru harus membimbing siswa dalam menggali pengetahuan dan mengevaluasi hipotesis siswa pada tahap tantangan setelah siswa malakuka presentasi.

55. Concept Sentence

Prosedurnya adalah penyampaian kompetensi, sajian materi, membentuk kelompok heterogen, guru menyiapkan kata kunci sesuai materi bahan ajar, tiap kelompok membuat kalimat berdasarkan kata kunci, presentasi.

Kelebihan

1) Meningkatkan semangat belajar siswa.
2) Membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif.

Kekurangan

1) Guru kurang kreatif dan inovasi dalam membuat soal.
2) Siswa kurang terpacu mencari jawaban karena hanya cukup menebak kata, karena biasanya hanya kata hubung.
3) Kurang cocok untuk dipergunakan dalam setiap bidang studi.

56. Time Token

Model ini di gunakan (Arends, 1998) untuk melatih dan mengembangkan keterampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. Langkahnya adalah kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi, tiap siswa di beri kupon bahan pembicaraan (1 menit), siswa berbicara (pidato-tidak membaca) berdasarkan bahan pada kupon, setelah selesai kupon di kembalikan.

Kelebihan

1) Mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif dan partisipasinya.
2) Siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali.

Kelemahan

1) Hanya dapat digunakan untuk mata pelajaran tertentu saja.
2) Tidak bisa digunakan pada kelas yang jumlah siswanya banyak.

57. Take and Give

Model pembelajaran menerima dan memberi adalah dengan sintaks, siapkan kartu dengan yang berisi nama siswa-bahan belajar dan nama yang di beri, informasikan kompetensi, sajian materi, pada tahap pemantapan tiap siswa di suruh berdiri dan mencari teman dan saling informasi tentang materi atau pendalaman perluasannya kepada siswa lain kemudian mencatatnya pada kartu, dan seterusnya dengan siswa lain secara bergantian, evaluasi dan refleksi.

Kelebihan

1) Siswa akan lebih cepat memahami penguasaan  materi dan informasi karena mendapatkan informasi dari guru dan siswa yang lain.
2) Dapat menghemat waktu dalam pemahaman dan penguasaan siswa akan informasi.

Kelemahan

1) Bila informasi yang disampaikan siswa kurang tepat (salah) maka informasi yang diterima siswa lain pun akan kurang tepat.
2) Tidak efektif dan terlalu bertele-tele.

58. Model Pembelajaran Menyimak

Menyimak adalah proses mendengar dengan pemahaman dan perhatian terhadap makna dan pesan bunyi itu. Jadi, di dalam proses menyimak sudah termasuk mendengar, sebaliknya mendengar belum tentu menyimak. Di dalam bahasa Inggris terdapat istilah “listening comprehension” untuk menyimak dan “to hear” untuk mendengar.

59. Model pembelajaran keterampilan berbicara

Ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh pengajar sebelum mengajarkan bahasa kedua dengan model pembelajaran keterampilan berbicara

A. Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan resipokal;
B. Berbicara adalah proses komunikasi individu;
F. Ketepatan penggunaan kalimat serta tata bahasanya
G. Ketepatan sasaran pembicaraan

60. Model LAPS-Heuristik

Heuristik adalah rangkaian pertanyaan yang bersifat tuntunan dalam rangka solusi masalah. LAPS (Logan Avenue Problem Solving) dengan kata tanya apa masalahnya, adakah alternative, apakah bermanfaat, apakah solusinya, dan bagaimana sebaiknya mengerjakannya. Sintaks pemahaman masalah, rencana, solusi dan pengecekan.

A. Kelebihan

1) Dapat menimbulkan keingintahuan dan adanya motivasi menimbulkan sikap kreatif.
2) Disamping memiliki pengetahuan dan keterampilan disyaratkan adanya kemampuan untuk terampil membaca dan membuat pertanyaan yang benar.
3) Menimbulkan jawaban yang asli, baru, khas, dan beraneka ragam serta dapat menambah pengetahuan baru.
4) Dapat meningkatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh.
5) Mengajak siswa memiliki prosedur pemecahan masalah, mampu membuat analisis dan sintesis, dan dituntut untuk membuat evaluasi terhadap hasil pemecahannya.
6) Merupakan kegiatan yang penting bagi siswa yang melibatkan dirinya, bukan hanya satu bidang studi tapi bila diperlukan banyak bidang studi.

Kelemahan

1) Keberhasilan strategi pembelajaran membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
2) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang akan mereka pelajari.

61. Model Circuit Learning

Pembelajaran ini adalah dengan memaksimalkan pemberdayaan pikiran dan perasaan dengan pola bertambah dan mengurang, sintaknya adalah kondisikan situasi belajar kondusif dan fokus, siswa membuat catatan kreatif sesuai dengan pola pikirnya peta konsep bahasa khusus, tanya jawab dan refleksi.

Kelebihan

1) Kreatifitas siswa dalam merangkai kata dengan bahasa sendiri lebih terasa.
2) Konsentrasi yang terjadi membuat siswa fokus dalam belajar.

Kelemahan

1) Memerlukan waktu yang relatif lama.
2) Tidak semua pokok bahasan bisa disajikan berupa peta konsep.

62. Model Complete Sentence

Pembelajaran dengan model melengkapi kalimat adalah dengan sintaks sisapkan blanko isian berupa paragraph yang kalimatnya belum lengkap, sampaikan kompetensi, siswa ditugaskan membaca wacana, guru membentuk kelompok, LKS dibagikan berupa paragraph yang kalimatnya belum  lengkap, siswa berkelompok melengkapi dan presentasi.

Kelebihan

1) Materi terarah dan tersaji secara benar sebab guru terlebih dahulu menjabarkan uraian materi sebelum pembagian kelompok.
2) Melatih siswa untuk bekerja sama dan menghargai orang lain dalam berdiskusi.
3) Melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelasnya.
4) Dapat memperdalam pengetahuan siswa melalui lembar kerja yang di bagikan kepadanya, sebab mau tidak mau siswa harus menghafal atau paling tidak membaca materi yang diberikan kepadanya.
5) Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab masing masing siswa di minta tanggung jawabnya atas hasil diskusi.

Kelemahan

1) Dalam kegiatan diskusi seringkali hanya beberapa orang saja yang aktif.
2) Pembicaraan diskusi sering melenceng dari materi pembelajaran yang dilakukan.
3) Terdapat siswa yang kurang memiliki bahan dalam melaksanakan diskusi atau tidak mampu menyampaikan pendapatnya dalam diskusi.

63. Mind Mapping

Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal siswa. Sintaknya adalah: informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, siswa berkelompok untuk menanggapi  dan membuat berbagai alternatif jawaban, presentasi hasil diskusi kelompok, siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok, siswa membuat kesimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan refleksi.

Kelebihan

1) Cara ini cepat.
2) Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda.
3) Proses menggambar diagram bisa memunculkan ideide yang lain
4) Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.

Kelemahan

1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat.
2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar.
3) Jumlah detail informasi todak dapat dimasukkan.

64. Examples Non Examples

Persiapkan gambar, diagram, atau tabel sesuai materi bahan ajar dan kompetensi, sajikan gambar ditempel atau pakai LCD, dengan petunjuk guru  siswa mencermati sajian, diskusi kelompok tentang sajian gambar tadi, presentasi hasil kelompok, bimbingan penyimpulan, valuasi dan refleksi. Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan KD. Langkah-langkah:

A. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
B. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD.
C. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk  memperhatikan/menganalisa gambar.
D. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
E. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
F. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
G. Kesimpulan

65. Kepala Bernomor Struktur

Modifikasi dari Number Heads. Langkah-langkah:

A. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor,
B. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai.  Misalnya: siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
C. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka.
D. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain.
E. Kesimpulan.

66. Problem Based Introduction (PBI)

Pembelajaran Berdasarkan Masalah.  Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi.  Kondisi  yang  tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal. Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri.

Langkah-Langkah:

A. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
B. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
C. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
D. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka  berbagi tugas dengan temannya.
E. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

67. Bertukar Pasangan

Langkah-langkah:

A. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa memilih sendiri pasangannya).
B. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
C. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
D. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
E. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.

68. Tebak Kata

Langkah-langkah :

A. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit.
B. Guru menyuruh peserta didik berdiri berpasangan di depan kelas
C. Seorang peserta didik diberi kartu yang berukuran 10 x 10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang peserta didik yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5 x 2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian  ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga. Peserta didik yang membawa kartu 10 x 10 cm membacakan katakata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10 x 10 cm. Jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan tsb.
D. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan, peserta didik boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
E. Dan seterusnya.

Rujukan: Buku Model Pembelajaran Inovatif Abad 21, Samudra Biru.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.